16 Triliun Di Kirim Pelaut Indonesia ke Keluarganya Pertahun
Jumlah pelaut Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing mencapai 78.000 orang. Tapi jumlah itu masih kalah jika dibandingkan pelaut Filipina yang bekerja di kapal asing yang mencapai 2 juta orang.
“Dengan asumsi mereka menerima gaji US$3.0000 per bulan, maka devisa
yang dikirimkan kepada keluarganya di Tanah Air mencapai Rp16 triliun
setahun,” kata Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Dr. Wahju
Satrio Utomo saat dikonfirmasi beritatrans.com di Jakarta, Minggu
(8/1/2/2017).
Kontribusi pelaut pada perekonomian Indonesia cukup besar. Mereka adalah pekerja profesional yang dibayar dengan gaji lumayan besar. Besarannya beragam sesuai tingkat dan posisi mereka di atas kapal.
“Untuk nakhoda atau captain kapal bisa mencapai US$12.500 per bulan. Sedang ABK biasa antara US$2.500-US$3.500 per bulan,” jelas Tommy sapaan akrab Kepala BPSDM Perhubungan itu.
Selama tahun 2017-2018, menurut dia, pihaknya akan meningkatkan proses diklat kepelautan di Tanah Air khususnya di lingkungan BPSDM Perhubungan.
“Porsi diklat kepelautan di BPSDM Perhuhungan masih lebih dominan dibandingkan matra transpirtasi lainnya seperti darat, udara dan kereta api,” kilah Tommy.
500 Ribu Pelaut
“Selama dua tahun ke depan kita targetkan mendidik sampai 1 juta orang untuk seluruh matra transportasi. Dari jumlah itu sekitar 50 persen adalah mendidik pelaut atau rata-rata 250.000 orang setahun,” papar Tommy.
Para pelaut tersebut diharapkan mampu mendukung dan memperkuat program tol laut dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Selain itu mereka juga bisa mengisi kebutuhan pelaut dunia. Pelaut Indonesia memiliki reputasi dan prestasi yang baik di kapal-kapal asing,” sebut Tommy.
Ke depan, tambah Tommy, pendidikan pelaut di Indonesia akan terus diefektifkan. BPSDM Perhubungan memiliki 12 pelaut seperti STIP, PIP Makassar, PIP Semarang, Poltekpel Surabaya dan beberapa BP2IP mulai dari Aceh sampai Sorong, Papua Barat.
“Dengan kerja keras dan dukungan seluruh UPT Diklat BPSDM Perhubungan kita optimis target mendidik dan menyiapkan pelaut ke depan akan bisa tercapai,” tegas Tommy.(helmi).
SUMBER
Kontribusi pelaut pada perekonomian Indonesia cukup besar. Mereka adalah pekerja profesional yang dibayar dengan gaji lumayan besar. Besarannya beragam sesuai tingkat dan posisi mereka di atas kapal.
“Untuk nakhoda atau captain kapal bisa mencapai US$12.500 per bulan. Sedang ABK biasa antara US$2.500-US$3.500 per bulan,” jelas Tommy sapaan akrab Kepala BPSDM Perhubungan itu.
Selama tahun 2017-2018, menurut dia, pihaknya akan meningkatkan proses diklat kepelautan di Tanah Air khususnya di lingkungan BPSDM Perhubungan.
“Porsi diklat kepelautan di BPSDM Perhuhungan masih lebih dominan dibandingkan matra transpirtasi lainnya seperti darat, udara dan kereta api,” kilah Tommy.
500 Ribu Pelaut
“Selama dua tahun ke depan kita targetkan mendidik sampai 1 juta orang untuk seluruh matra transportasi. Dari jumlah itu sekitar 50 persen adalah mendidik pelaut atau rata-rata 250.000 orang setahun,” papar Tommy.
Para pelaut tersebut diharapkan mampu mendukung dan memperkuat program tol laut dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Selain itu mereka juga bisa mengisi kebutuhan pelaut dunia. Pelaut Indonesia memiliki reputasi dan prestasi yang baik di kapal-kapal asing,” sebut Tommy.
Ke depan, tambah Tommy, pendidikan pelaut di Indonesia akan terus diefektifkan. BPSDM Perhubungan memiliki 12 pelaut seperti STIP, PIP Makassar, PIP Semarang, Poltekpel Surabaya dan beberapa BP2IP mulai dari Aceh sampai Sorong, Papua Barat.
“Dengan kerja keras dan dukungan seluruh UPT Diklat BPSDM Perhubungan kita optimis target mendidik dan menyiapkan pelaut ke depan akan bisa tercapai,” tegas Tommy.(helmi).
SUMBER
Belum ada Komentar untuk "16 Triliun Di Kirim Pelaut Indonesia ke Keluarganya Pertahun"
Posting Komentar